Tempat berbagi ilmu, informasi dan hiburan...

SURGA EDEN by Pemikir Merdeka Teismeateismenobukti (facebooker)

Tidak ada komentar

Dalam mitos Taurat dan Injil Yahudi, Adam Hawa di ciptakan oleh Yahwe Ellohim sesembahan lokal suku Yahudi kuno pada 6000 tahun lalu. Adam Hawa di tempatkan dalam surga taman Eden di BUMI.

Dinamakan Eden sesuai dengan nama lokasi geografisnya yaitu Eden, satu wilayah lokal di Irak tengah dekat Asyur Mesopotamia (peta perjanjian lama) yang dikelilingi oleh 4 sungai; Pison, Gihon, Eufrat, Tigris (Kejadian 2: 8-14).

Prof. Dr. Kamal Salibi menulis hasil penelitiannya dalam buku The Bible Came From Arabia, Indonesianya, Mencari Asal Usul Kitab Suci terjemahan Dono Indarto pada halaman 179-185, bahwa; sesuai dengan topografis dan onomastik bahasa bahasa Semit tentang nama nama tempat dan sungai yang mengindikasikan letak posisi taman Eden di dalam Taurat Kejadian 2: 8-14, di temukan bahwa, letak taman Eden bukanlah di Irak tengah Mesopotamia dekat Asyur, tetapi lokasi Eden tidak lain daripada lembah sungai wadi Bishah di Junaynah pada koordinat 20o 20” lintang utara, 40o 55” bujur timur di dalam peta jajirah Arab. Profesor Kamal Salibi yang beragama Kristen Maronit di Libanon menulis bahwa, seorang sarjana dari Trinity College di Cambridge bernama H. St. J. B. Philby teman kelas Jawaharlal Nehru perdana menteri India pertama, pernah mengunjungi lokasi tersebut tetapi belum menyadari jika itu adalah lokasi taman Eden.

Walau di Qs alAnkabut: 46 Muhammad mengamini dan mengimani bahwa, Tuhan dalam Taurat dan Injil adalah Tuhan yang identik, sama dengan Tuhan (Allah) Muhammad, tetapi, letak dan isi surga Allah Muhammad di Quran berbeda dengan surga Yahwe Ellohim di Alkitab Yahudi.

Bagi Muhammad dkk, Adam Hawa diciptakan oleh Allah Muhammad sesembahan lokal suku Arab Saudi, bukan di ciptakan Yahwe Ellohim sesembahan lokal suku Yahudi.

Adam Hawa ditempatkan dalam surga bernama Firdaus juga di sebut taman Eden di LUAR bumi yang tidak di ketahui di mana letaknya (Al Baqarah 35-36). Karena makan buah terlarang, Adam Hawa dibuang ke bumi.

Para ahli tafsir Islam berbeda beda tafsiran tentang tempat Adam Hawa dibuang, ada yang mengatakan di padang Arafah, bahkan ada yang mengatakan di India. Bukan di Eden tempat Adam Hawa dalam Taurat Yahudi yang diimani Muhammad (Kejadian 2: 8-14).

Letak surga itu ada di luar bumi. Muhammad yang di ceritakan mengaku menerima wahyu Allah dan telah sampai di Sidratulmuntaha di luar bumi, juga tidak bisa menjelaskan letak surga itu ada di mana dan seperti apa bentuknya.

Namun Prof.dr. Kamal Salibi, Phd di bidang bahasa bahasa Semit Ibrani Yahudi, Arab dll, juga ahli Sejarah Islam, Sejarah Arab, dan kepurbakalaan di universitas Amerika Beirut, dalam bukunya The Bible Came From Arabia, Indonesianya, Mencari Asal Usul Kitab Suci Kamal Salibi halaman 184-185, menulis hasil penelitiannya bahwa; Quran tidak hanya berbicara atau mengekspos satu taman Eden saja, tetapi ada banyak taman Eden dalam bentuk jamak di Qs ArRahman yang berhubungan erat dengan taman taman dan pemujaan pemujaan keagamaan tradisional.

Satu taman Eden dari antaranya bernama Hadiqat al Rahman yang telah ada ratusan tahun sebelum Muhammad dan agama Islamnya tampil. Milik seorang cherubim atau pendeta tinggi monoteis Arab bernama Maslamah dari Yamamah.

Sewaktu Muhammad masih hidup, Maslamah sepakat bertoleransi dengan Muhammad dan agama Islamnya.

Tetapi setelah Muhammad wafat, para pengganti Muhammad terutama Abu Bakar khalifah pertama pada 632 M- 634 M mengerahkan pasukan Islamnya untuk menaklukkan Maslamah yang beda iman agama ketuhanannya.

Setelah melakukan perlawanan dengan sepuluh ribu pengikutnya, Maslamah dan semua pengikutnya terdesak oleh Abu Bakar dengan pasukan Islamnya, akhirnya mati terbunuh tanpa sisa (genosida) di taman Eden Hadiqat al Rahman miliknya sendiri.

Pembantaian karena tidak bisa bertoleransi, tidak bisa menerima perbedaan iman dalam ruang waktu yang sama ini, di kenal dengan istilah Jihad fisabilillah, tercatat dalam sejarah penyebaran Islam sebagai peperangan Yamamah.

Jika penelitian Profesor Kamal Salibi ini benar, maka penyerbuan dan pemusnahan terhadap Maslamah dan semua pengikutnya tersebut dalam peperangan Yamamah adalah tragedi pembunuhan massal, genosida dari kekerasan agama dengan mengatasnamakan perintah hukum Allah di Quran, sebagai makna jihad fisabililah pada masa awal Islam untuk menegakkan agama Allah Muhammad dari Arab Saudi sebagai sejarah yang tidak bisa di sembunyikan dan terjadi di mana mana di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Kekerasan agama dan Tuhan Tuhan apapun, terhadap paham yang berbeda adalah kejahatan agama, kejahatan Tuhan Tuhan dan kejahatan kemanusiaan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar