44ILMU.blogspot.com

Tempat berbagi ilmu, informasi dan hiburan...

LIMA JEMBATAN YANG PALING SERING DIGUNAKAN BUNUH DIRI

Tidak ada komentar
Bunuh diri merupakan hal yang sering dilakukan oleh banyak orang untuk menyelesaikan masalahnya, atau untuk mengakhiri hidupnya. Tapi siapa sangka, orang-orang yang ingin bunuh diri memiliki tempat favorite lho, tempat favorite itu merupakan jembatan.
Jembatan yang dibangun dengan megah dan tinggi, ternyata menjadi tempat favorite orang-orang untuk mengakhiri hidupnya. Bahkan telah tercatat ada lima jembatan yang paling sering digunakan untuk orang-orang bunuh diri.
Jembatan ini, merupakan jembatan yang menjadi tempat wisata banyak turis, karena jembatan-jembatan ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa.
Nah, mau tahu jembatan mana saja yang sering di jadikan tempat bunuh diri?
Seperti dilansir KlikSeru.com, inilah dia ke lima jembatan yang sering dijadikan untuk temoat bunuh diri.

1. Nanjing Yangtze River Bridge
Jembatan yang terletak di Nanjing, Jiangsu, China ini merupakan tempat favorite orang-orang bunuh diri. Karena menurut hasil catatan sebanyak lebih dari 2.000 orang yang telah melompat dari jembatan ini dan langsung tewas pada tahun 1968 sampai 2006.  Dan pada tahun 2006 lalu, ada sekitar 200 orang yang mencoba bunuh diri, dan sebagian besar dari mereka berhasil di selamatkan sedangkan yang lainnya tewas. Kemudian, polisi mencatat ada sekitar 100 hingga 200 orang yang berhasil di selamatkan per tahunnya.

2. Golden Gate Bridge
Jembatan Golden Gate Bridge merupakan jembatan kedua setelah Nanjing Yangtze River Bridge yang menjadi tempat favorite orang-orang bunuh diri. Jembatan yang terletak di  San Francisco, California, Amerika Serikat ini telah di nyatakan sebagai Keajaiban Dunia Modern oleh American Society  of Civil Engineers.
Telah tercatat sekitar 1.600 orang yang telah melakukan bunuh diri pada tahun 2012 lalu. Ada yang meninggal karena tenggelam ada juga yang meninggal karena trauma.

3. Prince Edward Viaduct
Jembatan lengkung yang satu ini merupakan jembatan yang juga sering digunakan untuk bunuh diri. Jembatan yang terletak di Toronto, Ontario, Kanada ini merupakan jembatan kedua setelah Golden Gate Bridge di Amerika Serikat yang menjadi tempat favorite untuk  bunuh diri. Di jembatan ini sangat mudah orang untuk melakukan bunuh diri karena pagar jembatan ini sangatlah rendah. Sekitar lebih dari 500 kasusu bunuh diri di jembatan ini pada tahun 2003.

4. Erskine Bridge
Jembatan yang terletak di Skotlandia ini merupakan jembatan yang paling terkenal untuk bunuh diri di Skotlandia. Jembatan ini merupakan jembatan yang memiliki keindahan yang sangat mempesona. Namun, jembatan ini lebih sering digunakan untuk orang-orang mengakhiri hidupnya. Menurut hasil catatan sebanyak 15 orang yang telah bunuh diri di jembatan ini setiap tahunnya.

5. Coronado Bridge
Jembatan yang terletak di California, Amerika Serikat ini merupakan jembatan ketiga di Ameriika yang sering di gunakan untuk orang-orang bunuh diri. Sudah tercatat sebanyak lebih dari 200 kasus bunuh diri yang terjadi pada tahun 1972 sampai 2000. Selain sebagai tempat bunuh diri, jembatan ini juga sering di datango oleh banyak orang untuk melihat pemandangan yang indah dari jembatan ini.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

KASUS PEMBUNUHAN SADIS OLEH REMAJA

Tidak ada komentar
Di Jaman ini Banyak orang tua semakin bertanya-tanya apakah mereka membesarkan pembunuh berantai masa depan? Karena banyak insiden yang melibatkan senjata di sekolah yang berujung dengan kematian di kalangan anak-anak lain. Semoga dengan adanya beberapa kasus ini akan membuat tiap orang tua akan lebih mengevaluasi kemampuan mereka untuk bisa memahaami ke inti masalah anak-anak mereka

1. Tim Kretschmer 
Seorang remaja 17 tahun pergi ke bekas sekolah tinggi di Winnenden, Jerman pada tanggal 11 Maret 2009 dan insiden fatalpun terjadi, dia menembak dan membunuh 9 siswa, 3 guru dan 3 para pengamat sebelum mejedorkan pistol itu ke kepalanya sendiri. Dia baru pulih dari perawatan psikiatris karena depresi ketika penembakan terjadi. Sehari sebelum penembakan terjadi, Kretschmer mengumumkan rencananya pada chatroom internet. Nilainya yang gagal membuatnya harus mengejar merupakan pemicu kemungkinan untuk tindakannya ini.

2. Jeffrey Weise 
Pada tanggal 21 Maret 2005, Jeffrey Weise (16) membunuh kakek dan pacar kakeknya. Dia melanjutkan untuk masuk sekolah dengan mobil polisi kakeknya dimana ia mulai menembak dan membunuh 5 siswa, 1 guru dan 1 penjaga keamanan sebelum menembakkan pistol pada dirinya sendiri. Penyebab dari tindakannya ini terutama karena dia sering dihina dan dilecehkan.


3. Dylan Klebold dan Eric Harris 
  
Dylan Klebold bersama dengan Eric Harris pergi ke Columbine High School pada tanggal 20 April 1999 dan melukai 12 teman sekelas dan 1 guru pelatih. 21 orang lainnya terluka dalam penembakan, banyak dari mereka yang terluka dan cacat oleh peristiwa ini.
Harris dan Klebold adalah individu yang merasa depresi. Mereka ditindas di sekolah dimana dia belajar. Video tentang insiden oleh kedua siswa ini menggambarkan bahwa peristiwa yang terjadi di Columbine High School pada tanggal 20 April 1999 sengaja direncanakan selama berbulan-bulan. 
Buku harian di kamar mereka juga menggambarkan ketidakpuasan dengan hidup dan sekolah.


4. Kelly Ellard 
Virk Reena 14 th sering dikucilkan dan diintimidasi oleh orang lain di sekolahnya. Dia sering berusaha untuk dapat diterima oleh orang lain. Dia mengisap ganja, minum alkohol dan tidak mematuhi keluarganya untuk terlihat keren.
Pada tanggal 14 November 1997, Virk diundang ke sebuah pesta dekat Jembatan Craigflower mana ia mengkonsumsi alkohol terlalu banyak.
Saat di sana, dia dicecar oleh sekelompok 8 remaja yang melecehkan dan mengejeknya. 
Kelly Ellard dan Warren Glowatski, dua anggota dari kelompok remaja, mulai mengikuti Virk saat dia berjalan menjauh. Ellard dan Glowatski mengalahkan Virk dan memaksanya untuk melepaskan sepatunya.
Ellard, yang berusia 15 tahun pada saat itu, dibenamkan Virk sampai dia mati.

Selama pengadilan, Ellard terkenal karena sarkasme dan sering mengamuk. Dia gagal untuk menyadari beban tindakannya. Setelah 3 percobaan, Ellard dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2005 dengan kemungkinan pembebasan bersyarat dalam waktu 7 tahun. 
5. Joshua Phillips
 
Joshua Phillips was convicted for murdering his missing 8 year old neighbour, Maddie Clifton in 1998. Joshua Phillips dihukum karena membunuh tetangganya Maddie Clifton yang berusia 8 tahun yang dilaporkan hilang, pada tahun 1998. Ibunya menemukan mayat yang diplester di tempat tidur Phillips tujuh hari setelah Clifton hilang. Phillips dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Dia tidak pernah menyatakan alasan mengapa dia melakukan pembunuhan.

6. Eric Smith 
   
Eric Smith 13 th dihukum karena menyumpalkan baterai dan memukul seorang anak berusia 4 tahun sampai mati pada tahun 1994. Dia melanjutkan dengan tindakan sodomipada bocah 4 tahun itu dengan tongkat lalu dia menimpakan batu-batu besar upada tubuh kecilnya yang remuk.Smith dihukum minimal 9 tahun penjara untuk pembunuhan tingkat kedua. 
Dia masih di penjara dan permohonan jaminan untuk kebebasanya 5 kali ditolak. Ejekan digunakan sebagai alasan untuk perilaku biadab Smith.

7. Lionel Tate 
  
Bocah berusia 12 tahun ini mengaku meniru gerakan gulat ketika ia memukuli sampai mati seorang gadis berusia 6 tahun pada tahun 1999. 
Dia juga mengklaim bahwa ia telah mengunci posisi kepala gadis itu sebelum membenturkannya ke meja. Meskipun siswa cemerlang, Tate dikenal karena perilaku temperamentalnya dan sering mencuri dan dia pernah diskors 15 kali dari sekolahnya.
Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2001 untuk pembunuhan tingkat  
pertama. Ketika kasusnya dikaji ulang pada tahun 2004, dia dibebaskan. Pertahanan percaya bahwa uji kompetensi mental harus sudah dilakukan sebelum sidang. Dia sekarang 10 tahun dalam masa percobaan dan memakai monitor pergelangan kaki. 


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

KERATON INDAH DI PULAU JAWA

Tidak ada komentar
Keraton Kasepuhan
Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Keraton Kasepuhan adalah kerajaan islam tempat para pendiri cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri. Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yaitu keretaSinga Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati. Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.

Keraton Kanoman
Setelah berdiri Keraton Kanoman pada tahun 1678 M Kesultanan Cirebon terdiri dari Keraton Kasepuhan dan keraton Kanoman yang merupakan pemimpin dan wakilnya. Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada sekitar tahun 1678 M. Keraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal, seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara.

Keraton Kacirebonan
Seperti halnya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman, Kecirebonan pun tetap menjaga, melestarikan serta melaksanakan kebiasaan dan upacara adat seperti Upacara Pajang Jimat dan sebagainya. Kacirebonan berada di wilayah kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan, tepatnya 1 km sebelah barat daya dari Keraton Kasepuhan dan kurang lebih 500 meter sebelah selatan Keraton Kanoman.

Keraton Surakarta Hadiningrat
Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II pada tahun 1744 sebagai pengganti Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta.

Pura Mangkunagaran
Pura ini dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Praja Mangkunegaran dan dua tahun setelah dilaksanakannya Perjanjian Giyanti yang isinya membagi pemerintahan Jawa menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta oleh VOC (Kompeni) pada tahun 1755. Kerajaan Surakarta terpisah setelah Pangeran Raden Mas Said terus memberontak pada VOC dan atas dukungan sunan mendirikan kerajaan sendiri tahun 1757. Raden Mas Said memakai gelar Mangkunegoro I dan membangun wilayah kekuasaannya di sebelah barat tepian Sungai Pepe (Kali Pepe) di pusat kota yang sekarang bernama Solo. Seperti bangunan utama di keraton Surakarta dan keraton Yogyakarta, Puro Mangkunegaran mengalami beberapa perubahan selama puncak masa pemerintahan kolonial Belanda di Jawa Tengah. Perubahan ini tampak pada ciri dekorasi Eropa yang popular saat itu.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.

Pura Paku Alaman
Puro Paku Alaman adalah bekas Istana kecil Kadipaten Paku Alaman. Istana ini menjadi tempat tinggal resmi para Pangeran Paku Alam mulai tahun 1813sampai dengan tahun 1950, ketika pemerintah Negara Bagian Republik Indonesia menjadikan Kadipaten Paku Alaman (bersama-sama Kesultanan Yogyakarta) sebagai sebuah daerah berotonomi khusus setingkat provinsi yang bernama Daerah Istimewa Yogyakarta. Puro Paku Alaman ini adalah sebuah istana kecil jika dibandingkan dengan Keraton Yogyakarta. Ini menunjukkan kedudukan kadipaten ini yang walaupun sebagai negara berdaulat sendiri di luar Kesultanan Yogyakarta namun tetap setingkat di bawahnya.

Keraton Sumenep
Keraton Sumenep dulunya adalah tempat kediaman resmi para Adipati/Raja-Raja selain sebagai tempat untuk menjalankan roda pemerintahan. Kerajaan Sumenep sendiri bisa dibilang sifatnya sebagai kerajaan kecil (setingkat Kadipaten) kala itu, sebab sebelum wilayah Sumenep dikusai VOC wilayah Sumenep sendiri masih harus membayar upeti kepada kerajaan-kerajaan besar (Singhasari, Majapahit, dan Kasultanan Mataram). Istilah penyebutan Karaton apabila dikaitkan dengan sistem pemerintahan di Jawa saat itu, merasa kurang tepat karena karaton Sumenep memeliki tingkatan yang lebih kecil dari bangunan keraton yang ada di Jogjakarta dan Surakarta. Karaton Sumenep sebenarnya adalah bangunan kediaman keadipatian yang pola penataan bangunannya lebih sederhana dari pada keraton-keraton besar seperti Jogjakarta dan lain-lain.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

KATA BIJAK SOE HOK GIE

Tidak ada komentar

-Seorang filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua.
-Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.
-Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir?
-Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…
-Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.
-Bagi saya KEBENARAN biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.
-Potonglah kaki tangan seseorang lalu masukkan di tempat 2 x 3 meter dan berilah kebebasan padanya. Inilah kemerdekaan pers di Indonesia.
-To be a human is to be destroyed.
-Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.
-Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.
-I’m not an idealist anymore, I’m a bitter realist.
-Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.
-Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.
-Saya tak tahu mengapa, Saya merasa agak melankolik malam ini. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan. Semuanya terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa cinta pada manusia, pada anjing-anjing di jalanan, pada semua-muanya.
-Tak ada lagi rasa benci pada siapapun. Agama apapun, ras apapun dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian. Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.
-Berjuanglah para mahasiswa Indonesia. Perlemah gerakan para mafia dengan ideliasme kalian dalam menegakkan kedaulatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
-Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran.
-Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.
-Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.
-Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.
-Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.
-Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi “manusia-manusia yang biasa”. Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.
-Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

EVENT ORGANIZER BANDUNG - INDONESIA

Tidak ada komentar
Jika anda pembaca setia 44ilmu.blogspot.com yang sedang mencari Event Organizer untuk kebutuhan TALKSHOW, GATHERING CORPORATION, PRODUCT LAUNCHING, PROMO EVENT, BIRTHDAY, OUTBOND, DLL. Tim 44ilmu memiliki rekomendasi, M'SLAY ENTERTAINMENT adalah event organizer dan talent agent asal bandung yang berpengalaman. Memberikan acara dengan konsep menarik sesuai dengan keinginan anda. Dan satu hal yang paling penting, dengan biaya terjangkau, kualitas yang disajikan adalah yang terbaik. 



Berikut beberapa dokumentasi foto yang kami dapatkan :

















Untuk lebih jelasnya, M'SLAY ENTERTAINMENT bisa dihubungi melalui kontak dibawah ini :

275EB907 / 081324022002
79FA5CB5 / 085794139865
7D1A5048 / 081809463857

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

CERITA KEMERDEKAAN - KISAH PROKLAMASI RI

Proses menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus punya kisah seru. Inilah saat genting dan menentukan dalam sejarah. Ya, karena peristiwa yang terjadi bakal menentukan, apakah negara kita merdeka karena hadiah atau perjuangan? Untung, kesigapan para tokoh muda membaca situasi akhirnya menorehkan kisah manis.

Mungkin ada kritikus mengklaim Indonesia bisa merdeka karena memanfaatkan situasi, tapi toh tetap dengan perjuangan dan kematangan prediksi. Dan, kita bisa bangga di mata dunia, bahwa negara ini merdeka dengan berdiri di atas kaki sendiri.


Untuk mengingat kembali jalan menuju merdeka, kita lihat lagi kronologisnya berikut ini.

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima, Jepang (dan disusul bom berikutnya di atas Nagasaki tanggal 9 Agustus) oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia.

Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau Dokuritsu Junbi Cosakai, berganti nama menjadi PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km disebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.


Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang.

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi akan dilakukan dalam bentuk rapat PPKI.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo.

Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

Rapat gagal, terlanjur diungsikan.
Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi "penculikan" itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi (1984:60).

Bung Karno marah dan  kecewa, terutama  karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang  mereka tentukan.


Pendapat berbeda menurut kesaksian Hatta, yang terjadi sesungguhnya bukanlah penculikan. Para pemuda mengungsikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok karena, menurut keterangan Soekarni, tokoh pemuda, pada tengah harinya 15.000 rakyat bersama mahasiswa dan anggota Peta akan menyerbu kota, lalu melucuti tentara Jepang. Langkah itu terpaksa ditempuh karena Soekarno-Hatta tidak mau memproklamasikan kemerdekaan pada hari itu juga.

Ibu Fat dan Guntur, anak sulung Bung Karno, ikut dalam rombongan. Di Rengasdengklok, mereka ditempatkan di dalam asrama Peta, lalu dipindahkan ke sebuah rumah milik tuan tanah Tionghoa. Tunggu punya tunggu, hingga tengah hari tidak terdengar kabar apa-apa soal gerakan rakyat dan Peta di Jakarta.

Malah ada cerita lucu soal para pemuda di tempat “penculikan” itu. Ternyata mereka yang menjaga rumah “tahanan” Soekarno-Hatta sama sekali tak mengenal siapa Soekarni. Begini kesaksian Hatta, “Kira-kira pukul 12.30, aku minta tolong kepada pemuda yang menjaga di muka pintu halaman supaya Soekarni diminta datang. ‘Siapa itu, Tuan?’ katanya. Kuterangkan bahwa yang kami maksud ialah seorang dari pemuda yang mengantar kami ke rumah itu…. Pemuda itu pergi dan kami tertawa saja melihat ia pergi, sebab sebagai ‘pengawal yang bertugas’ ia tidak boleh meninggalkan tempatnya.”

Tidak lama kemudian, Soekarni datang. “Aku bertanya kepada dia, apakah revolusi yang akan bermula pukul 12.00 tengah hari sudah bermula? Apakah 15.000 rakyat yang akan menyerbu kedudukan Jepang bersama-sama mahasiswa dengan Peta sudah masuk kota? Soekarni mengatakan, ia belum mendapat kabar.”

Sekitar satu jam kemudian, Soekarni datang dan mengatakan belum juga mendapat kabar dari Jakarta. Ia pun tidak memperoleh kontak dengan Jakarta. Hatta lalu menyindir, “Kalau begitu, revolusimu sudah gagal. Buat apa kami beristirahat di sini apabila di Jakarta tidak terjadi apa-apa?” Soekarni rupanya belum yakin bahwa revolusi yang direncanakan itu gagal. Ia segera berlalu sebelum Hatta menanyakan apa yang ada dalam pikirannya pada saat itu.

Kabar pasti tentang situasi di Jakarta baru diperoleh setelah kedatangan Mr. Subardjo menjelang magrib, sekitar pukul 18.00. “Ia disuruh Gunseikan untuk mengambil kami semua, membawa kembali ke Jakarta…. Subardjo mengatakan bahwa di Jakarta biasa saja, tidak ada terjadi apa-apa.”

Mr. Subardjo sempat melontarkan protes. Bung Hatta menulis, “Buat apa pemimpin-pemimpin kita berada di sini, sedangkan banyak hal yang harus dibereskan selekas-lekasnya di Jakarta. Atas pertanyaanku, apakah Panitia Persiapan Kemerdekaan jadi berapat tadi pagi, Mr. Subardjo menjawab, ‘Apa yang akan dikerjakan mereka? Saudara-saudara yang mengundang mereka rapat tidak ada, berada di sini?’.”

Tentu saja rapat yang sebelumnya dijadwalkan tanggal 16 Agustus gagal karena dua tokoh utama Soekarno-Hatta terlanjur dibawa ke Rengasdengklok.

17 Agustus dan mistik
Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil. Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar.

Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya. Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta . Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak  mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan  rencana mereka sendiri.

Di sebuah  pondok  bambu berbentuk panggung  di tengah persawahan Rengasdengklok, siang itu terjadi perdebatan panas.

"Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu ...".

"Lalu apa ?" teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara.

Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara, "Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang  tepat. Di  Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan  ini untuk dijalankan tanggal 17".

"Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa  tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ?" tanya Sukarni.

"Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang  berada  dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua  berpuasa, ini berarti saat yang paling suci  bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu  Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat  suci. Al-Qur'an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu  kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia".

Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi (1984:61).



Kembali ke Jakarta
Singkat cerita, setelah begadang merumuskan naskah proklamasi, pukul 05.00 pagi, Jumat, 17 Agustus 1945  rombongan dari Rengasdengklok kembali ke Jakarta.

Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan  kemerdekaan bangsa Indonesia hari  itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para  pemuda  yang bekerja pada pers dan  kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia (Hatta, 1970:53).

Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk. Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada  Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan  seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara. Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud untuk mempersiapkan  satu tiang bendera.

Karena situasi yang tegang, Suhud tidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu, masih ada dua tiang bendera dari besi yang tidak digunakan. Malahan ia mencari sebatang bambu yang berada di  belakang rumah. Bambu  itu dibersihkan dan diberi  tali. Lalu ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah. Bendera  yang dijahit  dengan  tangan oleh Nyonya  Fatmawati  Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak  standar, karena kainnya berukuran tidak  sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.

Sementara  itu, rakyat yang telah mengetahui  akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang berbaris teratur. Beberapa orang  tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak Jepang.

Matahari semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai. Waktu itu Soekarno terserang  sakit,  malamnya panas dingin terus  menerus  dan baru  tidur  setelah selesai merumuskan teks Proklamasi. Para undangan telah banyak  berdatangan, rakyat yang telah menunggu  sejak pagi, mulai tidak sabar lagi. Mereka  yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi segera dilakukan.

Para pemuda yang tidak sabar, mulai mendesak Bung Karno untuk segera membacakan  teks Proklamasi. Namun, Bung Karno tidak mau membacakan teks Proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta. Lima menit sebelum acara dimulai, Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih  dan langsung menuju kamar Soekarno. Sambil menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian.  Ia  juga mengenakan stelan putih-putih. Kemudian keduanya menuju tempat upacara.

Marwati Djoened Poesponegoro (1984:92-94) melukiskan upacara pembacaan teks Proklamasi itu. Upacara itu berlangsung sederhana saja. Tanpa protokol. Latief Hendraningrat, salah  seorang  anggota  PETA, segera memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu  sejak pagi untuk berdiri. Serentak semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief kemudian mempersilahkan Soekarno dan Mohammad Hatta  maju beberapa  langkah mendekati mikrofon. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat  sebelum membacakan teks proklamasi.

SENJATA UNIK PERANG DUNIA KEDUA

Tidak ada komentar
1. Anti Tank Dogs
Kebrutalan perang dapat tercermin dari cara bertempur. Anjing anti tank adalah anjing yang diikatkan bom pada punggung mereka, dan merupakan hasil kreasi tentara Soviet, dan telah diturunkan untuk menghancurkan lebih dari 300 tank Jerman selama Perang Dunia II.
Cara kerjanya adalah anjing diajari untuk menemukan makanan di bawah tank (melatih insting mereka bahwa selalu ada makanan di bawah tank), dan kemudian anjing tersebut dibuat kelaparan sebelum pertempuran.
Setelah sampai di bagian bawah tank, tuas yang berada di punggung anjing segera terpicu tak berapa lama kemudian anjing-anjing tersebut akan meledak, menghancurkan tank-tank Jerman. Akhirnya Jerman mengatasi taktik ini dengan penyembur api.

2. The Tsar Tank Rusia
The Tsar tank Rusia dibangun dengan dua roda dengan diameter 27 kaki, yang menarik dua roda yang jauh lebih kecil dibelakangnya. Tank ini berisi dengan senjata besar dan berat, tank ini dirancang untuk menaklukkan setiap rintangan. Desain yang besar dan tinggi, tidak cocok untuk peperangan sesungguhnya, dan tank ini dapat cepat jatuh.

3. Project Habbakuk
Dengan kelangkaan logam menjelang akhir Perang Dunia II, Project Habbakuk adalah usaha untuk membuat kapal induk dari pykrete (campuran es dan bubur kayu). Lapisan yang cukup tebal untuk menahan tembakan musuh, dan mudah diperbaiki.
Pykrete akan memungkinkan pembangunan kapal besar dengan menggunakan sumber daya minimal. Akan tetapi perang sudah selesai sebelum kapal tersebut menjadi kenyataan.

4. The Goliath Tracked Mine
The Goliath tracked mine adalah anti-tank mini yang dikendalikan remote dan membawa hampir 200 pon (sekitar 90,7 kilogram) bahan peledak dan akan dijalankan mengarah ke pasukan musuh atau formasi tank dan kemudian diledakkan. Tank ini diciptakan oleh Jerman dan digunakan selama Perang Dunia II dan dikenal sebagai kumbang tank oleh pasukan Sekutu.

5. The flying jeep
The flying jeep diciptakan untuk memenuhi kontrak untuk membuat sebuah helikopter ringan yang dapat mendarat di daerah manapun. Beberapa prototipe diciptakan tetapi mereka tidak pernah di produksi penuh. Tidak peduli seberapa baik jeep itu tampak di atas kertas, tampilan konyol jip terbang itulah yang memberikan indikasi mengapa jeep tersebut tidak akan dapat melakukan tugasnya dengan baik dalam panasnya pertempuran.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

DUA FILM THRILLER TERBAIK VERSI 44ILMU.blogspot

Tidak ada komentar
AMERICAN MARY

American Mary secara singkat mengambil tema rape-revenge, namun beda dengan film bertema sejenis seperti The Last House on The Left atau I Spit on Your Grave, bisa dibilang American Mary ini cukup ‘ringan’. Adapun benang merahnya dengan film Excision yaitu kedua tokoh utama wanitanya sama-sama memiliki ketertarikan tinggi pada ilmu bedah.
Mary (Katharine Isabelle, mirip dengan Mary Elizabeth Winstead hanya versi lebih seksi dan goth :D), adalah seorang mahasiswi kedokteran bedah bertalenta yang secara tidak sengaja banting stir ke bidang body modification selepas tragedi yang menimpanya. The Soska Sisters, kreator American Mary, jelas sedari awal memang tidak ingin membebani penonton dengan alur cerita yang rumit namun menurut saya mereka berhasil menunjukkan sisi ‘fun’ dari low budget film yang juga menyapu 5 piala di Screamfest 2012 lalu ini. 
TRAILLER

NONTON STREAMING GRATIS KLIK DISINI

TRICK 'r TREAT
Film ini adalah sebuah antologi yang berisi beberapa cerita seram yang terjadi pada suatu malam Halloween di sebuah kota. Film dibuka dengan sebuah cerita pembuka tentang sepasang suami istri, yang baru saja pulang kerumah setelah menghadiri pesta perayaan Halloween. Hal mengerikan telah menanti mereka saat sang istri melanggar salah satu pantangan di hari Halloween, yakni mematikan sebuah jack-o'-lantern yang masih menyala. Lalu ada seorang kepala sekolah yang punya sebuah hobi mengerikan dan sadis. Sedangkan sang tetangga yang merupakan seorang pria tua pemarah yang membenci Halloween tidak tahu bahwa sebuah teror tengah menantinya. Di tempat lain sekumpulan anak kecil bermain-main dengan horror tanpa tahu akibat yang akan mereka tanggung. Terakhir ada kisah tentang beberapa wanita yang berniat berpesta liar bersama banyak pria di malam itu. Tapi pesta tersebut tentunya akan menjadi sebuah horror mengerikan penuh darah. Semua kisah itu punya benag merah, dan salah satu yang menghubungkannya adalah kemunculan sosok kecil misterius memakai piyama orange dan penutup muka dari karung yang selalu muncul dalam setiap kisah. Nama sosok misterius itu adalah Sam.
TRAILLER

NONTON STREAMING GRATIS KLIK DISINI

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

APA ITU PPKI (PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA)


Suatu badan yang dibentuk pemerintah Jepang tanggal 7 Agustus 1945. Badan ini bertugas menyiapkan segala sesuatu menyangkut masalah ketatanegaraan menghadapi penyerahan kekuasaan pemerintahan dari Jepang kepada bangsa Indonesia.
Beranggotakan 21 orang, yang ditunjuk sebagai ketua Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta. Sebagai penasehat ditunjuk Mr. Ahmad Subardjo, dan tanpa sepengetahuan pemerintah Jepang, PPKI menambah lagi enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman Singodimedjo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad Soebardjo. Badan ini dibentuk untuk menarik simpati golongan-golongan yang ada di Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam Perang Pasifik, yang kedudukannya semakin terdesak sejak 1943. Mereka juga berjanji memberi kemerdekaan pada Indonesia melalui ‘Perjanjian Kyoto’.
Ketika Rusia bergabung dengan Sekutu dan menyerbu Jepang dari Manchuria, pemerintah Jepang mempercepat kemerdekaan Indonesia, yang oleh BPUPKI direncanakan 17 September 1945. Tiga tokoh PPKI (Soekarno, Hatta, dan Radjiman) diterbangkan ke Dalath (Saigon) bertemu Jenderal Terauchi yang akan merestui pembentukan negeri boneka tersebut. Tanggal 14 Agustus 1945 ketiganya kembali ke Jakarta dan Jepang menghadapi pemboman AS di Hirosima dan Nagasaki. Golongan tua dan golongan muda pejuang kemerdekaan terlibat pro dan kontra atas peristiwa pemboman Jepang oleh AS. Golongan muda melihat Jepang sudah hampir menemui kekalahan, tetapi golongan tua tetap berpendirian untuk menyerahkan keputusan pada PPKI.
Sikap tersebut tidak disetujui golongan muda dan menganggap PPKI merupakan boneka Jepang dan tidak menyetujui lahirnya proklamasi kemerdekaan dengan cara yang telah dijanjikan oleh Jenderal Besar Terauchi dalam pertemuan di Dalath. Golongan muda menghendaki terlaksananya proklamasi kemerdekaan dengan kekuatan sendiri lepas sama sekali dari pemerintahan Jepang. Menanggapi sikap pemuda yang radikal itu, Soekarno-Hatta berpendapat bahwa soal kemerdekaan Indonesia yang datangnya dari pemerintah Jepang atau dari hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidaklah menjadi soal, karena Jepang toh sudah kalah. Selanjutnya menghadapi Sekutu yang berusaha mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Oleh sebab itu untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia diperlukan suatu revolusi yang terorganisasi. Mereka ingin memperbincangkan proklamasi kemerdekaan di dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Perbedaan pendapat ini melatarbelakangi peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB. Tindakan itu diambil berdasarkan keputusan rapat terakhir pemuda pejuang yang diadakan pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945 di Jl. Cikini, 71 Jakarta. Selain dihadiri pemuda-pemuda yang sebelumnya rapat di Lembaga Bakteriologi, Pegangsaan Timur, Jakarta, juga dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Kunto, dan dr. Muwardi dari Barisan Pelopor, serta Shodanco Singgih dari Daidan Peta Jakarta syu. Mereka bersama Chaerul Saleh sepakat melaksanakan keputusan rapat, antara lain “menyingkirkan Soekarno dan Hatta ke luar kota” dengan tujuan menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang. Shodanco Singgih mendapat kepercayaan melaksanakan rencana itu. Di Rengasdengklok, akhirnya Soekarno setuju memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan pihak Jepang. Pukul 23.00 WIB rombongan tiba di Jakarta dan menuju kediaman Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1, dan di tempat tersebut naskah proklamasi disusun.
Setelah selesai, teks proklamasi dibaca dan dimusyawarahkan di hadapan tokoh-tokoh yang sebagian besar anggota PPKI. Sehari setelah itu, PPKI mengadakan sidang di Gedung Kesenian Jakarta dan dihasilkan beberapa keputusan, yaitu a) membentuk UUD; b) memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden; c) presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah komite nasional. Pada sidang hari kedua, PPKI menetapkan membentuk 12 departemen dan menunjuk para pejabat departemen dan menetapkan wilayah RI meliputi delapan propinsi sekaligus menunjuk gubernurnya. Pada sidang hari ketiga, presiden memutuskan berdirinya tiga badan baru yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Dan dengan terbentuknya tiga badan ini, maka berarti pula PPKI dibubarkan.